JAKARTA - Dampak virus korona kian terasa di dalam setiap sektor perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia. Sektor pariwisata Indonesia pun turut terpukul dengan terus merebaknya virus mematikan yang dinamakan Covid-19 ke berbagai penjuru dunia.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp500 Miliar untuk Diskon Tiket Pesawat
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, virus korona akan memberi dampak nyata dalam sektor pariwisata dalam negeri. Hal ini disusul dengan dihentikannya jalur penerbangan ke dan dari China sejak 5 Febuari 2020.
"Dampak virus korona pasti akan sangat terasa di sektor pariwisata, di mana pemerintah Indonesia telah menghentikan jalur penerbangan ke dan dari China sejak 5 Februari 2020," jelas Hans Kwee dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Baca Juga: Sederet Insentif Penerbangan, Tiket Pesawat Diskon 50% hingga Avtur Turun 10%
Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) mengatakan potensi kerugian pada sektor industri pariwisata dapat mencapai puluhan miliar rupiah per bulannya. Hal ini menyusul turunnya angka kunjungan turis dari China.
Menurut data BPS yang disebutkan Hans Kwee, jumlah wisatawan yang berasal dari China merupakan yang terbesar urutan kedua. Di mana angkanya mencapai 2,1 juta kunjungan dalam satu tahun atau secara keseluruhan 12,9% dari total kunjungan turis asing.
Kian merebaknya virus korona ini membuat pengusaha jasa pariwisata diperkirakan kehilangan 30% keuntungannya akibat pembatalan atau penundaan perjalanan.