JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bakal melakukan pembelian kembali saham atau buyback akibat kondisi pasar yang tidak menentu akibat pandemi covid-19 atau virus corona.
Untuk itu, bank pelat merah tersebut merencanakan untuk melakukan pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Hal ini sesuai dengan SEOJK No. 3/SEOJK.04/2020.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Erick Thohir: BUMN Harus Siap Rugi
Perseroan menjelaskan, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20%dari modal disetor dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor perseroan. Demikian disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/3/2020).
Perseroan meyakini bahwa buyback ini tidak mempengaruhi kondisi keuangan perseroan. Sampai dengan saat ini, Perseroan mempunyai modal yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan.
Dengan asumsi Perseroan menggunakan kas internal untuk pembelian kembali saham sebesar Rp2 triliun, maka aset dan ekuitas akan menurun sebesar Rp2 triliun.
Baca Juga: Covid-19 Tekan Penjualan dan Harga Saham Semen Indonesia
Berkenaan dengan transaksi tersebut, maka dampak terhadap biaya operasional Perseroan tidak material, sehingga laba rugi diperkirakan masih sejalan dengan target Perseroan.
Harga saham BMRI terus mengalami pelemahan beberapa waktu terakhir ini. Pada 4 Maret 2020, saham BMRI berada di posisi Rp7.475. Sementara pada 19 Maret, harga sahamnya sudah Rp4.790. Artinya saham tersebut sudah turun lebih dari 35%.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)