Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Skenario Terburuk Ekonomi Tumbuh 0%, Rupiah Anjlok Jadi Indikator Pra-Krisis

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Sabtu, 21 Maret 2020 |13:05 WIB
Skenario Terburuk Ekonomi Tumbuh 0%, Rupiah Anjlok Jadi Indikator Pra-Krisis
Krisis ekonomi (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini imbas penyebaran virus corona (Covid-19) mencapai 2,5% bahkan 0%.

Sementara, skenario yang diharapkan pemerintah pertumbuhan ekonomi mencapai di atas 4% dengan catatan dampak virus corona tidak lebih dari enam bulan.

 Baca juga: Tenaga Medis Garda Terdepan Corona Akan Dianggarkan Rp6 Triliun

Menanggapi hal ini, ekonom Indef Bhima Yudhistira berpendapat bahwa ekonomi Indonesia semakin memburuk dampak penyebaran virus corona. Apalagi, tingkat kematian pasien virus corona di Indonesia cukup tinggi mencapai 8,67%. Data per Jumat 20 Maret 2020, jumlah pasien positif corona mencapai 369 orang, dengan 17 orang yang sembuh dan 32 yang meninggal.

"Tidak bisa ditutupi lagi bahwa kondisi ekonomi semakin memburuk," kata Bhima kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

 Baca juga: Tekan Dampak Corona, Kartu Prakerja Mulai Berlaku di Bali hingga Manado

Bhima menjelaskan, indikator buruknya ekonomi Indonesia dapat dilihat dari anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Bahkan Rupiah sempat menyentuh Rp16.273 per USD, mendekati krisis 1998. Untung saja, Rupiah bisa kembali ke level Rp15.960 per USD.

"Pelemahan kurs Rupiah terhadap dolar yang bergerak dalam tempo yang cepat menjadi indikator pra-krisis ekonomi," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement