Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UMKM di Australia Dapat Keringanan Tak Bayar Utang hingga 6 Bulan

UMKM di Australia Dapat Keringanan Tak Bayar Utang hingga 6 Bulan
Dolar Australia (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Dampak pandemik global virus corona bukan hanya memakan korban jiwa. Sektor bisnis di berbagai negara juga ikut terdampak, termasuk di Australia.

Untuk mengatasi dampak virus corona di sektor bisnis, Asosiasi Perbankan Australia (ABA) hari Jumat 20 Maret 2020 memberikan keringanan bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk tidak membayar utang selama enam bulan.

 Baca juga: Restoran-Restoran di Australia Bangkrut Terpapar Virus Korona

Mengutip VoA Indonesia, Jakarta, Sabtu (21/3/2020), dengan keringanan tersebut, para pelaku bisnis usaha kecil dan menengah bisa menggunakan 8 miliar dolar Australia, lebih dari Rp75 triliun untuk bertahan hidup selama beberapa bulan ke depan.

Direktur Eksekutif ABA, Anna Bligh mengatakan, paket bantuan itu secara keseluruhan akan bernilai lebih dari 100 miliar dolar Australia dalam bentuk utang yang dimiliki berbagai usaha kecil dan menengah saat ini.

 Baca juga: Cara Pemerintah Australia Tekan Kemiskinan

"Usaha kecil tidak perlu khawatir, kalau mereka perlu bantuan, mereka akan mendapatkannya." kata Bligh.

Bligh menambahkan, bank yang ada di Australia masih belum memutuskan apakah utang kredit kepemilikan rumah sudah terpengaruh oleh krisis COVID-19.

Namun ABA mengatakan pendekatan mereka akan diubah bila situasinya berubah. "Bila kami melihat adanya kebutuhan yang mendesak, hal tersebut pasti juga akan menjadi perhatian bank," katanya.

 Baca juga: Penghasilan Tak Sampai Rp4 Juta, Ada 3,2 Juta Orang Miskin di Australia

Tidak lama setelah pernyataan Anna Bligh tersebut, salah satu jaringan bank besar di Australia NAB (National Australia Bank) mengumumkan bahwa nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa menunda pembayaran cicilan selama enam bulan.

Bank tersebut juga menurunkan tingkat suku bunga pinjaman mereka sebesar 0.60 persen.

Ini dilakukan setelah Bank Sentral Australia menurunkan tingkat suku bunga menjadi 0.25 persen, yang adalah tingkat suku bunga terendah sepanjang sejarah perekonomian Australia.

Tindakan ini dilakukan untuk mencegah negeri ini jatuh ke jurang resesi karena penyebaran virus.

Bank Sentral Australia juga akan membeli obligasi, atau surat utang milik pemerintah sendiri, yang berarti akan ada lebih banyak uang yang dicetak untuk digunakan oleh rakyat.

Jika dalam situasi normal tindakan ini meningkatkan inflasi, dalam situasi krisis hal tersebut akan mendorong daya beli masyarakat sehingga roda perekonomian bisa terus berputar.

Bank Sentral Australia juga memberikan fasilitas pinjaman selama 3 tahun supaya bank swasta bisa memberikan pinjaman lunak kepada nasabah.

Bligh mengatakan, keputusan pemberian pinjaman oleh Bank Sentral tersebut telah disambut baik oleh masyarakat.

"Ada banyak usaha kecil dan menengah yang kesulitan membayar bunga pinjaman, dan keringanan [pembayaran utang] ini akan membantu mereka. Sektor usaha kecil dan menengah di Australia mempekerjakan lima juta warga atau sekitar 20 persen penduduk Australia.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement