Namun, sejalan dengan pulihnya perekonomian dunia tahun depan, pertumbuhan Indonesia diperkirakan akan memperoleh momentum. Dibantu dengan reformasi di bidang investasi yang dikeluarkan baru-baru ini.
Baca juga: Akurasi Dana Penerima Bansos Dinilai Rumit
Inflasi yang mencapai rata-rata 2,8% tahun lalu, diperkirakan akan naik tipis ke 3,0% pada tahun 2020. Sebelum turun lagi ke 2,8% pada tahun 2021.
Tekanan inflasi dari ketatnya pasokan pangan dan depresiasi mata uang diperkirakan akan dapat diimbangi sebagian oleh penurunan harga bahan bakar non-subsidi, serta subsidi tambahan untuk listrik dan pangan.
Sementara itu, pendapatan ekspor dari pariwisata dan komoditas diperkirakan akan menurun, sehingga menyebabkan defisit transaksi berjalan mencapai 2,9% dari produk domestik bruto pada tahun 2020. Seiring pulihnya taraf ekspor dan investasi pada 2021, volume barang modal impor yang lebih besar akan menyebabkan defisit transaksi berjalan tetap sama seperti pada 2020.