"Perkembangan Rupiah yang kembali menguat juga didukung oleh berlanjutnya pasokan valuta asing dari pelaku domestik sehingga dapat terus menopang stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry.
Perry menjelaskan pada 13 April 2020, nilai tukar Rupiah menguat 4,35% secara point to point dibandingkan dengan level pada akhir Maret 2020. Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu memang mengalami depresiasi sebesar 11,18%.
Baca Juga: Menguat 2,28%, Rupiah Tekan Dolar AS ke Rp15.880/USD
Perry menambahkan, ke depan, pihaknya akan terus memperkuat kebijakan Stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Misalnya adalah dengan cara meningkatkan intensitas intervensi di pasar DNDF, pasar spot, dan pembelian SBN dari pasar sekunder.
"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)