JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realiasai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, untuk pendapatan negara hingga Maret mencapai 7,7%. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalau sebesar 4,6%.
Meski pendapatan negara tumbuh, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada basis support yang berbeda. Untuk tahun lalu, pendapatan negara sebesar 4,6% ditopang ekonomi secara meluas. Namun untuk sekarang, ditopang pembayaran dividen BUMN yang lebih cepat.
"Pendapatan negara tumbuh 7,7%. Namun catatanya bukan berasal dari kegiatan ekonomi. Ini karena adanya pergeseran pembayaran dividen dari BUMN sehingga muncul dalam PNBP kita melonjak," tuturnya, dalam telekonferensi, Jumat (17/4/2020).
Baca Juga: Dividen Dongkrak Pendapatan Negara Jadi Rp375,9 Triliun
Dia mengatakan, bank-bank negara melakukan Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) yang lebih cepat. Hal ini membuat pembayaran dividen pun dilakukan Maret.
"Ini yang mencatat kelihatannya pendapatan negara melonjak," ujarnya.
Sementara itu, pendapatan negara dari sisi pajak mencapai Rp279,9 triliun atau 15% dari APBN. Capaian ini tidak berbeda dengan tahun lalu sebesar Rp278,7 triliun.
"Jadi hampir sama. Kalau perpajakan tumbuh 0,4% flat. Dilihat lebih dalam dari sisi pajak, maka ini pajak termasuk migas kita kumpulkan Rp241,6 triliun atau 14,7% dari target APBN awal. Dibanding tahun lalu yang Rp247,7 triliun terlihat sudah mulai menunjukan negatif growt 2,5% untuk pajak," ujarnya.