JAKARTA - Pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19. Namun apakah penyaluran BLT ini tepat sasaran karena data base yang ada belum tepat.
Pemerintah pun mengakui bahwa hingga saat ini terus memperbaiki pendataan penerima bantuan. Terutama yang terdampak virus Corona atau Covid-19.
Maka dari itu, Okezone membuat fakta-fakta menarik terkait BLT dan penerimanya, Minggu (19/4/2020):
1. 9 Juta Masyarakat di Luar Jabodetabek Dapat BLT
Sebelumnya, pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga tiap bulan. Di mana, BLT tersebut akan berlangsung selama 2-3 bulan.
"Untuk masyarakat di luar Jabodetabek akan diberikan BLT kepada 9 juta Kartu Keluarga (KK), yang tidak menerima bansos PKH maupun sembako sebesar 600 ribu per bulan selama 3 bulan, anggarannya Rp16,2 triliun," ujar Presiden Jokowi.
2. Lalu Bagaimana Penyalurannya, karena Datanya Belum Tepat
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pendataan tersebut juga diperuntukan bagi UMKM. Sehingga seluruh program-program bantuan sosial dan UMKM terpenuhi.
"Jadi maksudnya dari keseluruhan anggaran pemerintah ini betul-betul akan dibuat agar tadi yang disampaikan tidak ada rakyat yang tidak mendapatkan," ujarnya.
3. Mensos Minta Bantuan BUMN Salurkan BLT
Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan ada sekitar 9 juta keluarga yang akan mendapatkan BLT dari pemerintah. Dalam penyaluran BLT ini nantinnya pihaknya akan bekerjasama dengan beberapa instansi termasuk perusahaan pelat merah.
"Nah kita sedang mendiskusikan, sinergi untuk penyaluran bansos. Bansos baik itu sembako maupun BLT, kita akan memberikan BLT ke hampir 9 juta keluarga di seluruh Indonesia," ujarnya.