JAKARTA - Gedung Putih mengumumkan rencana tiga tahap untuk membuka kembali perekonomian Amerika. Namun, para pakar mengatakan kurangnya peralatan publik yang penting untuk melawan virus corona adalah risiko besar untuk dapat memulainya, bahkan untuk memulai dari tahap pertama.
Kurangnya kemampuan untuk mengecek infeksi virus corona dan kurangnya staf untuk melacak orang-orang yang mungkin terinfeksi menandakan Amerika belum siap untuk mencabut berbagai larangan terkait karantina tanpa menghadapi kemungkinn perebakan baru yang besar, kata para pakar.
Baca juga: Perekonomian 9 Negara Bagian AS Akan Dibuka Kembali
“Ada risiko yang nyata bahwa kita akan kembali mengahadapi perebakan besar dan akan terjadi penambahan cepat jumlah orang yang terinfeksi," kata pakar penyakit menular University of Washington, John Lynch, mengutip VoA Indonesia, Jakarta, Minggu (19/3/2020).
Kerugian yang dihadapi Amerika sangat besar; lebih dari 20 juta orang telah antri minta tunjangan pengangguran, dan Presiden Trump yang menghadapi banyak tekanan supaya membuka kembali perekonomian Amerika hari Kamis mengeluarkan rencana tiga tahap untuk melakukan hal itu.
Baca juga: Virus Corona Menyerang, Kapan Ekonomi AS Bangkit Lagi?
Kendati begitu, tidak ada jadwal kapan mesin perekonomian Amerika akan mulai dijalankan kembali, karena semua itu tergantung dari keputusan gubernur negara bagian berdasarkan keadaan di masing-masing negara bagian.
(Fakhri Rezy)