JAKARTA - Harga gula pasir sempat menyentuh level Rp19.000 per kg. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung hal ini di depan menteri-menterinya dalam rapat terbatas.
"Harga gula tidak bergerak sama sekali, justru naik menjadi Rp19.000. Bawang putih, bawang bombay juga belum turun. Saya enggak tahu, ini dari Kementerian Perdagangan apa sudah melihat lapangannya bahwa (harga) ini belum bergerak," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas pada Selasa 21 April 2020 via telekonferensi.
Kini, Harga gula pasir masih berkisar di Rp18.000 per kg. Melansir Info Pangan, Rabu (29/4/2020), dibanderol Rp17.956 per kg. Memang turun Rp22, tapi tampaknya tidak signifikan.
Menjawab keluhan Presiden, Kemendag kini melakukan mengawasi pergerakan bahan pokok, terutama gula.
Baca juga: Mantan KSAD Budiman Diberhentikan sebagai Komisaris PLN
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan bahwa dari hasil pemantauan harga gula dari produsen masih di bawah Rp12.000 per kilogram (kg). Gula tersebut telah dilepas ke konsumen.
"Sampai ke konsumen ini kalau sampai Rp17.000 per kg ini bagi saya sudah kelihatan ini tidak sehat," ujarnya dalam telekonferensi Selasa 28 April 2020.
Baca juga: Disentil Jokowi tentang Harga Beras, Apa Kata Kementan dan Kemendag?
Mahalnya harga gula sangat terasa oleh masyarakat. Misalnya Feby, pemilik warung kopi di Depok ini mengaku sangat terbebani dengan kenaikan harga gula ini.
Menurutnya, jika gula ada di ritel modern, maka akan langsung habis. Pasalnya, peritel ini menjual gula sesuai ketentuan, yakni Rp12.000 per kg.
"Kalau di warung-warung biasa, kan harganya Rp18.000. Kapan ini bisa turun?" kata dia.
Apalagi, kata dia, penggunaan gula tidak bisa dia elakkan. "Minimal 1 kg per hari. Jadi lumayan juga kenaikan harga ini," kata dia.