JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengusulkan supaya Bank Indonesia (BI) mencetak uang sebanyak Rp4.000 triliun. Langkah ini dinilai bisa selamatkan persoalan ekonomi karena dampak Covid-19.
"Uang tersebut tidak hanya digunakan untuk memberi stimulus pada mereka yang kehilangan pendapatan, tapi juga untuk restrukturisasi penyelamatan sector riil dan UMKM," ujar Gita, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/5/2020).
Menteri Perdagangan periode 2011-2014 ini menekankan kebijakan pencetakan uang tersebut tidak akan menimbulkan inflasi karena uang yang disalurkan ke masyarakat. Hanya untuk menjamin kebutuhan dasar, bukan untuk meningkatkan gaya hidup.
Baca Juga: Gubernur BI: Masalah Kesehatan Tidak Bisa Diukur oleh Uang
Kekhawatiran lain soal depresiasi Rupiah melemah dihadapan mata uang lain, menurut Gita juga tak perlu. Sebab, banyak negara kini mencetak uang untuk mencukup kebutuhan ekonomi dalam negerinya.
Gita juga menepis kekhawatiran banyak pihak adanya moral hazard dalam pencetakan uang. Yakni dengan memperketat koordinasi pusat dan daerah dalam menentukan kanalisasi penyaluran bantuan.
Di sisi lain, Gita mengapresiasi langkah pemerintah untuk penyelamatan ekonomi yang terdampak Covid-19, meski stimulus yang diberikan masih kurang. berpendapat, harus ada kebijakan tidak biasa yang harus diambil pemerintah, yakni pencetakan uang.
"Meski diakui bertentangan dengan apa yang diajarkan selama ini, kebijakan pencetakan uang dianggap sebagai satu satunya alternatif untuk mencapai likuiditas yang dibutuhkan negara," ujarnya.
(Feby Novalius)