JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebijakan pembatasan aktivitas sosial berdampak pada penurunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi terkontraksi selama pembatasan sosial dan lockdown diterapkan di beberapa negara.
“Ekonomi alami penurunan drastis, bahkan langusng tidak bisa aktivitas, artinya kematian beberapa aktivitas ekonomi. Aktivitas yang terganggu terjadi di dua sisi sekaligus, ini sangat berat,” kata dia dalam telekonferensi, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Virus Corona Ciptakan Ketidakpastian Bahkan Kepanikan
Dia memaparkan, kebijakan yang diterapkan semua negara dalam mencegah covid-19 diadvokasi oleh WHO. Beberapa negara menerapkan kebijakan ekstrim yakni membatasi interaksi sosial antar manusia.
Pembatasan social distancing dilakukan dalam bentuk larangan perjalanan, lebih dari 86 negara travel ban, penutupan perbatasan antar negara dan penutupan sekolah, kantor dan tempat ibadah. Kebijakan ini merupakan tindakan ekstrim yang diterapkan sejak Maret.
“Juga adanya gangguan dari siis supply side yakni produksi tadi entah di perdagangan, manufaktur, logistik, dengan gangguan di sisi demand dan supply, maka ini sebabkan suatu potensi gangguan ke ekonomi dan potensi gangguan sistem keuangan,” tegasnya.
(kmj.-)