JAKARTA - Twitter telah menjadi perusahaan teknologi AS pertama yang memungkinkan karyawan untuk bisa bekerja dari jarak jauh dan melakukannya tanpa batas waktu.
Keputusan ini dilakukan karena wabah virus corona. Situasi tersebut memaksa perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam budaya kerja di seluruh dunia.
Pandemi, yang telah menginfeksi lebih dari 4,2 juta orang secara global sejauh ini, telah menyebabkan lockdown yang ketat di sebagian besar negara. Kondisi tersebut pun mengubah cara fungsi bisnis, dengan munculnya work from home sebagai norma baru.
Baca Juga:Â Twitter Jadi Saham Media Sosial Terfavorit di Wall Street
Secara resmi Twitter mengatakan tidak akan membuka kembali sebagian besar kantor sebelum September. Karyawannya pun dapat memilih untuk datang atau tidak ke fasilitas tersebut. Demikian seperti dikutip dari CBC.ac, Kamis (14/5/2020).
CEO Jack Dorsey sebelumnya telah berencana untuk pindah ke Afrika selama tiga hingga enam bulan pada pertengahan 2020. Dorsey kemudian mengatakan perlu mempertimbangkan gagasan itu karena krisis kesehatan.
Baca Juga:Â CEO Twitter Makan Cuma Sehari Sekali, Diet?
Dia mengatakan, bahwa karyawan Twitter tidak akan melakukan perjalanan bisnis sebelum September dan tidak akan ada acara perusahaan selama sisa tahun ini.
Perusahaan, yang berada di bawah tekanan untuk memerangi informasi yang salah pada platformnya terkait pandemi, tidak mengungkapkan jumlah pasti karyawan yang akan diberikan opsi untuk bekerja dari rumah tanpa batas waktu.