NEW YORK - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) melonjak 7% pada perdagangan Jumat atau menyentuh level tertinggi sejak Maret. Hal ini dikarenakan menguatnya permintaan bahan bakar karena negara-negara di seluruh dunia mulai melonggarkan pembatasan perjalanan yang telah diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Minyak mentah AS naik 19,7% dalam seminggu dan minyak mentah Brent naik 5,2% setelah sepekan berita bullish. Kedua kontrak diperoleh untuk minggu ketiga berturut-turut.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik USD1,87 atau 6,8% menjadi USD29,43 per barel. Minyak mentah Brent ditutup naik USD1,37,atau 4,4% per barel menjadi USD32,50.
Baca Juga: Harga Minyak Naik, Ada Sinyal Pengetatan Pasokan
Direktur Energi Mizuho Bob Yawger menilai, kontrak bulan kedua terhadap perdagangan minyak mentah AS dengan diskon pada pertama kalinya sejak akhir Februari menyiratkan ketatnya pasar.
"Bukan kebetulan spread berubah setelah penyimpanan minyak mentah EIA, dan penyimpanan di situs pengiriman NYMEX di Cushing, keduanya mencatat penarikan penyimpanan pertama mereka dalam beberapa minggu dalam laporan penyimpanan Rabu," katanya, dilansir dari Reuters, Sabtu (16/5/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Kembali Anjlok Hampir 2%, Apa Penyebabnya?
Sebumny, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen besar lainnya telah memotong pasokan untuk mengurangi kelebihan pasokan. Di mana saat ini ada tanda-tanda peningkatan permintaan.
Data menunjukkan penggunaan minyak mentah harian China rebound pada April karena kilang meningkatkan operasi.