JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya penggunaan komponen produk dalam negeri dalam rangka menjaga roda ekonomi nasional di tengah pandemi covid-19.
"Sebelum muncul kampanye bangga buatan Indonesia, saya sudah berpesan keras sekali untuk kita bisa memanfaatkan produksi dalam negeri di proyek-proyek PUPR. Bahkan saya minta Inspektorat Jenderal untuk memeriksa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam auditnya. Kalau tidak dibuat oleh produsen nasional , minimal pabriknya ada di Indonesia, sehingga tidak perlu impor dagang," Menteri Basuki dilansir dari laman Kementerian PUPR, Senin (18/5/2020).
Baca Juga: Program Padat Karya di 900 Kecamatan Dikebut, Nilainya Rp540 Miliar
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menambahkan, pembangunan Jalan Tol Layang AP Pettarani di Kota Makassar dilakukan sebagai upaya untuk mengurai kemacetan lalu lintas, sekaligus berperan sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan pemerataan pembangunan jalan tol di Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
"Untuk pekerjaan konstruksi tetap berjalan sesuai dengan protokol covid-19. Juga pelaksanaan kerja konstruksi yang menjamin para pekerja untuk tetap memperoleh penghasilan, sehingga tetap memiliki daya beli untuk memutar perekonomian, dan tidak harus mudik serta tidak kehilangan pekerjaan," ujar Danang.
Baca Juga: Perkuat Program Padat Karya Tunai, Jokowi Gelontorkan Rp16,9 Triliun
Selama masa Pandemi covid-19, pembangunan tol layang dilaksanakan dengan mengacu pada Instruksi Menteri PUPR No.2 tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran covid-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi , seperti rajin cuci tangan, menjaga jarak aman (physical distancing), penggunaan alat pelindung diri, masker, hingga pemberian nutrisi dan suplemen vitamin yang memadai kepada pekerja di lapangan sehingga tidak ada pekerja konstruksi yang positif covid-19.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)