Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Tahun Rugi, Krakatau Steel Kembali Cetak Laba Rp1,08 Triliun

Taufik Fajar , Jurnalis-Jum'at, 29 Mei 2020 |12:09 WIB
8 Tahun Rugi, Krakatau Steel Kembali Cetak Laba Rp1,08 Triliun
Krakatau Steel Kembali Cetak Laba. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

Selain itu, beban penggunaan energi, consumable, utility, biaya tetap, dan suku cadang mengalami penurunan, sehingga total penurunan biaya di Januari 2020 mencapai 28% jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk cash to cash cycle juga mengalami percepatan siklus 40 hari atau sekitar 41% pada Desember 2019 dibanding dengan periode di sepanjang tahun 2018.

“Atas upaya-upaya efisiensi, Krakatau Steel telah berhasil melakukan penghematan biaya sebesar US$130 juta pada triwulan I 2020. Meskipun demikian, kondisi di triwulan II 2020 diperkirakan berbeda karena kondisi pasar baja yang melemah sampai sekitar 50% akibat dari kondisi ekonomi Indonesia yang sedang mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Melemahnya perekonomian nasional telah berdampak pada industri baja. Hal ini jika berlanjut terus menerus maka diperkirakan akan berdampak pada kinerja di tahun 2020,” tutur Silmy.

Berdasarkan data yang dihimpun Okezone, PT Krakatau Steel Tbk secara berturut-turut mencatatkan kerugian sejak tahun 2012. Hingga tahun lalu atau 2019, emiten berkode KRAS tersebut membukukan rugi sebesar USD77,163 juta.

Pada 2012, Krakatau Steel membukukan kerugian sebesar USD19,56 juta, 2013 sebesar USD13,6 juta, kemudian 2014 naik menjadi USD154,185 juta. Puncaknya terjadi 2015 yakni sebesar USD 326,514 juta.

Adapun mulai tahun 2016, KRAS menurunkan kerugian menjadi USD180,724 juta dan 2017 turun kembali menjadi sebesar USD86,09 juta. Sepanjang 2018, Krakatau Steel masih mencatatkan rugi bersih sebesar USD74,82 juta. Di mana rugi ini berhasil ditekan perseroan 8,48% dari sebelumnya kerugian mencapai USD81,74 juta.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement