JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan protokol untuk menghadapi kondisi new normal. Langkah ini sebagai tidak lanjut dari instruksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tentang protokol new normal.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kondisi new normal akan membuat harga tiket pesawat lebih mahal. Dikarenakan ada beberapa protokol yang harus diikuti.
Misalnya, menjaga jarak atau physical distancing. Maskapai jadi diperbolehkan untuk menyediakan 50% dari total kapasitas yang dimiliki, sedangkan biaya operasional sangat tinggi.
Baca Juga:Â Bos Garuda Akui Biaya Penerbangan Lebih Mahal karena PCR Test
"Garuda tetap memertahankan distancing di pesawat. Akibat dari ini semuanya tentu punya masalah dari segi bisnis dan ekonomi," ujarnya dalam telekonfrensi, Selasa (2/6/2020).
Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian harga agar maskapai juga tidak merugi. Pihaknya sudah mengajukan usulan ini kepada Kementerian Perhubungan.
"Ini yang perlu didiskusikan, kami komunikasi dengan Kemenhub untuk memastikan industri ini punya nafas berkelanjutan, paling tidak tetap memperoleh keuntungan," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News