JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mencatat sebanyak 613.395 kendaraan telah melintas di JTTS, baik yang sudah operasional sepenuhnya, maupun yang masih fungsional.
Angka ini merupakan akumulasi arus kendaraan yang masuk dan keluar JTTS melalui Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di ruas tol Bakauheni–Terbanggi besar (Bakter), GT Kayu Agung di ruas tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka), GT Palembang dan GT Indralaya di ruas tol Palembang–Indralaya (Palindra), GT Binjai dan GT Helvetia di ruas tol Medan–Binjai (Mebi), GT Pekanbaru dan GT Minas di ruas tol Pekanbaru–Dumai (Permai) Seksi 1.
Baca Juga: Fakta Rampungnya Jembatan Ogan dan 3 Jalan Tol di Trans Sumatera
Peningkatan volume kendaraan paling signifikan di JTTS terjadi pada Senin 25 Mei 2020, ada sebanyak 43.751 kendaraan yang melintas di JTTS, meningkat 10.966 kendaraan dibandingkan dengan hari sebelumnya yakni hanya 32.785 kendaraan saja.
Peningkatan tersebut menjadi yang paling signifikan dalam seminggu pasca-Lebaran, di mana peningkatan volume kendaraan di JTTS setelah hari-H lebaran per harinya rata-rata hanya sekitar 1.000 hingga 2.000 kendaraan saja.
Sementara itu, penurunan volume kendaraan yang cukup signifikan di JTTS justru terjadi di keesokan harinya yaitu Selasa 26 Mei 2020, di mana kendaraan yang melintas di JTTS adalah sebanyak 39.150 kendaraan, berkurang 4.601 kendaraan dibandingkan hari sebelumnya yaitu 43.751 kendaraan.
Baca Juga: Jembatan Sei Alalak Penghubung Banjarmasin-Kalimantan Selatan dan Tengah
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, J Aries Dewantoro mengatakan, jumlah volume kendaraan yang melintas di JTTS H-7 hingga seminggu pasca-Lebaran 2020 ini mengalami penurunan hingga 42,62 % dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
“Tahun lalu pada periode yang sama, total kendaraan yang melintas di JTTS mencapai 1,2 jutaan kendaraan. Jumlah tersebut mash dalam kondisi tol Terpeka fungsional dan tol Pekdum Seksi 1 belum difungsionalkan. Sedangkan tahun ini hanya 600 ribuan kendaraan saja,” ujar Aries, dalam keterangannya, Rabu (3/6/2020).
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa penurunan tersebut tak terlepas dari dampak pandemi Covid-19 dan arahan pemerintah untuk tidak mudik. “Kalau tahun lalu ada arus mudik dan arus balik, sedangkan tahun ini tidak ada karena kondisinya berbeda. Penurunan volume kendaraan tidak hanya dialami oleh Hutama Karya saja, tetapi hampir semua BUJT juga mengalami hal yang sama” imbuh Aries menambahkan.
Follow Berita Okezone di Google News