Dirinya menjelaskan, Rupiah yang masih undervalue dan berpotensi menguat setelah melihat dari indikator premi risikonya. Di mana, premi risikonya sudah menurun namun masih belum kembali seperti sebelum wabah virus Corona atau Covid-19.
Baca juga: Gubernur BI: Rupiah Sudah Tembus di Bawah Rp14.000/USD
"Indikator premi risiko yang saya sebut CDS (credit default swap) itu sekarang kurang lebih 126," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, CDS Indonesia tertinggi sempat menyentuh level 245. Akan tetapi, sebelum wabah, CDS Indonesia berada di level 66-68.