Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Petani Mawar Alami Kerugian selama Pandemi Covid-19

Petani Mawar Alami Kerugian selama Pandemi Covid-19
Bunga Mawar (Foto: Reuters)
A
A
A

SURABAYAPetani mawar di Kota Batu mengalami kerugian selama pandemic covid-19. Perebakan virus corona ikut mematikan sektor usaha bunga potong dan bunga hias, karena sejumlah daerah melarang berbagai aktivitas yang mendatangkan banyak orang, serta membatasi lalu lintas kendaraan dari luar daerah.

Bunga mawar adalah salah satu komoditas unggulan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yang laku dijual tidak hanya di kota-kota di Jawa Timur, melainkan juga sampai Jakarta, Yogyakarta, kota-kota di Jawa Tengah, hingga Bali.

Baca Juga: Anggaran Rp34 Triliun, Petani-Nelayan Dapat Keringanan Bayar Cicilan Kredit

Namun, hamparan tanaman bunga mawar tampak berbeda, karena banyak kuntum bunganya yang mulai menghitam, bahkan ada yang membusuk di tangkainya. Bunga-bunga mawar ini adalah bunga potong yang tidak dapat dipanen karena berhentinya sejumlah aktivitas perekonomian akibat perebakan virus corona.

Kepala Desa Bulukerto, Suwantoro, mengatakan bahwa tanaman bunga mawar ini memang dibiarkan membusuk, karena tidak ada pelanggan yang memesan setelah berbagai kegiatan yang mendatangkan banyak orang seperti pernikahan dan upacara keagamaan ditiadakan.

 

“Saat ada Covid kita tidak bisa kirim karena kebanyakan untuk bunga mawar ini, chanelnya yang banyak itu ke Bali, ke Bali itu kan tidak boleh masuk, akhirnya dampaknya ya ini (bunganya membusuk), sampai seluas ini tidak bisa terkirim. Ke Bali itu ya ada kalau hari-hari besar itu memang sangat laku, yang begitu ramai itu biasanya untuk dekorasi. Nah, sekarang ini, ada Covid ini ya tidak diperbolehkan (buat acara keramaian),” kata dia dilansir dari VOA, Jumat (5/6/2020).

Sebelum virus corona menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Bunga mawar potong dari Kecamatan Bumiaji, khususnya dari Desa Bulukerto, banyak yang merambah pasar-pasar bunga di berbagai daerah, terutama Pulau Dewata Bali. Suwantoro mengaku mampu meraup keuntungan minimal 5 hingga 6 juta rupiah setiap bulannya, dari menjual bunga mawar yang ditanamnya.

Baca Juga: 2,44 Juta Petani Miskin Bakal Terima BLT Rp600.000

Sedangkan Hidayat, petani bunga mawar dari Desa Bulukerto, mengaku mampu mendapatkan keuntungan setiap bulannya hingga Rp40 juta untuk lahan satu hektare. Setiap kuntum bunga mawar dihargai antara Rp1.000 hingga Rp2.000 rupiah. Sedangkan lahan satu hektare dapat menghasilkan sekitar 12.000 kuntum bunga mawar.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement