JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian membidik sejumlah investasi sektor industri dari Amerika Serikat. Di mana beberapa perusahaan asal Negeri Paman Sam akan ada yang merelokasi pabriknya dari Negeri Tirai Bambu akibat dampak perang dagang AS-China.
“Kami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri. Sektor manufaktur yang kami sasar meliputi industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya dan industri produk berbasis teknologi tinggi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Baca Juga: Investasi Tembus Rp210,7 Triliun, Ini Rincian Sektornya
Guna merealisasikan penanaman modal tersebut, Menperin menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi dengan menawarkan ketersediaan kawasan industri yang terintegrasi.
“Hingga saat ini, Indonesia telah mendirikan sebanyak 114 kawasan industri dan berencana untuk mengembangkan 27 kawasan industri lainnya hingga akhir tahun 2024,” ungkapnya.
Baca Juga: Singapura Juara Investasi Terbesar di Indonesia
Menperin meyakini, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama para investor yang ingin berekspansi atau membangun pabrik barunya. Apalagi, Indonesia dinilai akan mampu menjadi pusat manufaktur di kawasan ASEAN.
“Karena sebagian perusahaan skala besar telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk pasar global,” tuturnya.
(fbn)