JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting migas nasional mencapai 1,712 juta barel setara minyak per hari (boepd) hingga Mei 2020. Lifting migas ini baru 90% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 1,946 juta boepd.
Adapun rinciannya lifting minyak 701 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 5.658 juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau setara 1.010 ribu barel minyak ekivalen perhari (boepd).
Baca Juga:Â Kelapa SKK Migas Blakblakan Ungkap Sulitnya Produksi Minyak di Tengah Covid-19
“Investasi awalnya ditargetkan USD13,8 miliar, namun berdasarkan kondisi saat ini kami melihat capaian maksimal di angka USD11,8 miliar,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetijpto, dikutip dari IDXChannel, Selasa (16/6/2020).
Tambah Dwi, faktor rendahnya harga minyak dan LNG di tengah pandemi Covid-19 turut berdampak pada besaran investasi sektor hulu migas. Hingga Mei, investasi hulu migas mencapai USD3,93 miliar.
Baca Juga:Â 4 Jurus Kementerian ESDM dan SKK Migas Tangkal Penurunan Produksi Migas
“Kendati turun, SKK Migas melakukan beberapa upaya untuk memaksimalkan investasi hulu migas antaranya tetap melakukan open data dan promosi open area, menjaga keekonomian wilayah kerja, efisiensi biaya, dan memaksimalkan One Door Service Policy untuk mempercepat perizinan,” imbuhnya.