DEMAK - Kementerian Perindustrian terus memantau aktivitas sektor industri di Tanah Air selama masa pandemi Covid-19. Selain menjaga keberlangsungan produktivitasnya, sektor manufaktur diharapkan tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan.
"Jadi, ada dua prinsip yang kini perlu dipegang oleh perusahaan, yakni tetap produktif dan aman Covid-19," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika meninjau langsung proses produksi dan penerapan protokol kesehatan di salah satu pabrik furnitur, Demak, Jawa Tengah, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Industri Bisa Jadi Ujung Tombak Ekonomi RI, Begini Caranya
Pihaknya fokus mendorong sektor industri agar lebih berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Sebab, selama ini sektor manufaktur mampu memberikan sumbangsih cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Capaian industri manufaktur terlihat pada triwulan I tahun 2020. Sektor industri masih menjadi kontributor paling besar terhadap struktur PDB nasional hingga 19,98% meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: 1,6 Miliar Pekerja Informal di Dunia Terdampak Covid-19
"Kami telah memetakan sejumlah sektor yang perlu dipacu kinerjanya karena punya potensi sebagai motor penggerak ekonomi saat ini," ungkapnya.
Salah satu sektor tersebut adalah industri furnitur, lantaran berorientasi ekspor dan padat karya. "Kami melihat, Saniharto telah menjadi kebanggaan bagi bangsa, dengan mampu menghasilkan produk-produk yang klasifikasinya high-end," ujar Agus.
Hal tersebut juga membuktikan bahwa kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri di Indonesia berkualitas.
Misalnya, yang ditunjukkan oleh para karyawan PT Saniharto Enggalhardjo dalam membuat alat musik grand piano dengan spesifikasi terbaik di dunia.
Saniharto ini adalah industri dalam negeri yang telah mendapat kepercayaan luar biasa dari klien internasional, bukan hanya level biasa saja, tapi dari kalangan ekonomi up scale.