Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi Saham Bak Reseller Loh, Beli Produk Habis Itu Jual

Natasha Oktalia , Jurnalis-Jum'at, 03 Juli 2020 |18:03 WIB
Investasi Saham Bak <i>Reseller</i> <i>Loh</i>, Beli Produk Habis Itu Jual
Investasi Saham di Pasar Modal Indonesia. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Investasi saham sering dianggap sulit sehingga tidak menjadi pilihan banyak orang. Belum paham dan takut dengan risiko kerugian, membuat masyarakat enggan menaruh modalnya pada investasi ini.

Founder Aplikasi Teman Trader (Tetra) Saham Luqman el Hakiem Syamlan menjelaskan, bahwa investasi saham layaknya menjadi seorang reseller sebuah produk. Membeli produk dalam hal ini saham emiten yang kemudian dijual sehingga mendapat income.

Baca Juga: Ikuti Cara Ini agar Tidak Boncos Investasi Saham

"Investasi saham mirip dengan reseller. Kita membeli barang orang lain untuk kemudian dijual lagi," tuturnya, dalam Live Streaming di Instagram Okezone.com dan MNC Sekuritas, Jumat (3/7/2020).

Hanya saja, kata Luqman, ada yang wajib dipahami bila ingin memulai investasi saham. Sebab, produk saham yang diperdagangkan lebih dari 600-an.

Baca Juga: Covid-19 Bikin Happening Investasi Saham, Yuk Belajar di Sini

Jadi seperti halnya seorang yang akan berdagang, kita harus menentukan produk yang kemudian di jual di pasar (market),

"Nah saham di bursa memiliki banyak produk yaitu emiten-emiten yang diperdagangkan di bursa. Ada Telkom, BRI, dan lain-lain. Nah saham ini setiap hari bergerak naik dan turun seperti itu. Sebagai seorang pedagang, saham yang akan kita jual harus bisa mendapat income," tuturnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement