Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pulihkan Industri Pariwisata, RI Ajak Turis Working from Bali

Rina Anggraeni , Jurnalis-Jum'at, 17 Juli 2020 |12:29 WIB
Pulihkan Industri Pariwisata, RI Ajak Turis <i>Working from</i> Bali
Kunjungan Turis Jadi Harapan Pemulihan Industri Pariwisata. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA- Pemerintah optimis kedatangan turis untuk berkunjung ke Bali bisa memulihkan ekonomi. Hal tersebut juga menjadi awal pulihnya industri pariwisata.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratuboko (Persero) Edy Setijono menyebut, turis asal Tiongkok menjadi harapan berkembangnya pariwisata di Indonesia.

"Tiongkok jadi harapan buat kita. Kita harap di 2020 Tiongkok berdampak bagi wisata Indonesia. Tiongkok ada di posisi kedua setelah Malaysia," kata Edy dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Proyek 10 Desa Wisata di Danau Toba Resmi Digarap

Hal senada juga diungkap Duta Besar Indonesi untuk RRC dan Mongolia Djauhari Oratmangun. Dia mengatakan, berdasarkan data media sosial Sina Weibo, sampai 17 Juli, hashtag Bali yang digencarkan kedutaan besar menjadi topik yang hangat dibicarakan dengan total impresi dibaca warganet mencapai 370 juta kali.

Adapun, 4 Juli sudah nyaris 1 juta partisipan atau warga Tiongkok yang ingin mengunjungi Bali setelah Covid-19.

"Mereka juga membaca topik terkait Bali 358.568 kali pada 16 Juli. Konten yang kita masukin untuk promosi di Indonesia itu sehingga merangsang mereka (untuk berwisata). Ketika konektivitas sudah ada, mereka akan berkunjung di mulai dari Bali, Manado yang ada penerbangan langsung," katanya.

Baca Juga: Menteri Basuki Fokus Pembangunan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Tahun Ini

Meski demikian, Djauhari menyoroti masalah konektivitas jaringan internet yang ada di Indonesia. Dia mengatakan, selain untuk berlibur, Kedubes juga mengencarkan hastag working from Indonesia atau working from Bali.

"Kita mau buat #workingfromindonesia karena minat ke Indonesia sangat signifikan di Tiongkok. Karena mereka akan gunakan untuk bekerja. Infrastruktur telekomunikasi harus benar siap. Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan," tandasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement