"Kemudian lebih tinggi lagi masa sudah level manager keluarga bertambah mau beli mobil deh penghasilannya juga sudah nambah,"jelasnya.
Keinginan untuk terus mengonsumsi barang-barang mahal untuk kebutuhan gaya hidup membuat alokasi untuk tabungan pun tak dijalankan. Sehingga penghasilan yang didapatkan hanya numpang lewat.
"Kemudian mendorong kita untuk belanja mengonsumsi terus dan kita lupa untuk menyisihkan untuk kita nabung. Jadi kemudian kita merasa penghasilan kita enggak ada bekas-bekasnya biasanya kaya gaya hidup sih," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)