JAKARTA - Analis menyebut krisis karena pandemi virus corona sangat berbeda dengan 2008. Bahkan secara psikologis, krisis yang terjadi tahun ini jauh lebih mengancam.
CEO BlackRock Larry Fink menjelaskan mengapa resesi ekonomi saat ini yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 sangat berbeda dari krisis keuangan 2008? Menurutnya, yang terjadi pada saat ini jauh melampaui krisis keuangan 2008.
"Ini jauh lebih psikologis juga karena takut akan virus, takut akan kesehatan. Ini juga masalah eksistensial, jadi itu jauh melampaui krisis keuangan yang kita lihat pada 2008,” ujarnya mengutip Businnes Insider, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga:Â Kemenkeu Pastikan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2020 Minus
Selain itu, pandemi Covid-19 telah membuat orang merasa tidak stabil. Menurut Fink, satu-satunya harapan saat ini dengan menemukan obat atau vaksin virus corona.
"Mencari harapan. Harapan adalah terobosan medis dalam pengobatan atau pencegahan virus,” kata Fink.
Baca Juga:Â Krisis Ekonomi Akibat Corona Lebih Dahsyat dari 1998, BKF: Musuh Tak Terlihat
Lebih lanjut, Fink mengatakan bahwa pandemi corona akan memakan waktu lebih lama daripada krisis 2008, dalam hal menstabilkan ekonomi. Alasannya karena pandemi jauh lebih melekat di seluruh perekonomian dunia.
Jadi, krisis sekarang tidak seperti 2008 yang lebih terbatas pada sektor perumahan dan keuangan saja.
“Untuk mengambil pemenang dan yang kalah tetapi untuk melindungi pekerjaan,” jelas Fink.
(fbn)