JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi target penjualan menjadi hanya 600.000 unit pada tahun ini. Sebelumnya Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini mencapai 1.050.00 unit.
"Jadi diberlakukannya Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah dan juga melemahnya permintaan. Maka Gaikindo telah merevisi target penjualan menjadi hanya 600.000 unit," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto dalam acara IDX Channel, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga: Daya Beli Turun, Gaikindo: Industri Automotif Terdampak
Dia juga menjelaskan pada Januari penjualan mobil tercatat 80.424 unit dan Februari 79.572 unit, kedua angka itu lebih rendah ketimbang periode sama 2019, yakni 82.155 unit dan 81.809 unit.
"Sedangkan pada Mei penjualan automotif mencapai 220 ribu unit, lalu pada Maret-April anjlok dari 24 ribu-17 ribu. Kami berharap pandemi covid-19 bisa segera berakhir agar penjualan otomotif bisa kembali rebound," ungkap dia.
Baca Juga: Tesla Jadi Perusahaan Automotif Terkaya di Dunia Kalahkan Toyota
Pihaknya juga berharap pemerintah memberikan stimulus-stimulus ke sektor automotif, seperti PPh dan Pajak yang terkena dampak Covid-19. Hal itu sangat bearti untuk meningkatkan penjualan mobil dalam negeri.
"Kami harapkan stimulus itu untuk membuat harga mobil turun dan angka penjualan makin meningkat. Itu harapan kami," katanya.
Sebelummya, Kementerian Perindustrian sudah mengusulkan berbagai stimulus tambahan untuk menggairahkan usaha sektor industri, termasuk industri automotif.
Inisiatif ini sedang dikoordinasikan bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, serta pelaku industri.
Gaikindo menyampaikan, saat ini sektor industri automotif di dalam negeri membutuhkan dukungan dari regulator, khususnya Kemenperin.
“Wabah Covid-19 telah mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat dan berdampak pada operasional serta produktivitas industri automotif. Walaupun demikian, kami sangat mengapresiasi perhatian dari Kemenperin yang aktif membantu industri automotif bisa bertahan dalam menghadapi masa sulit sekarang ini,” papar Jongkie
(Dani Jumadil Akhir)