Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gaya Menaker Cek Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tengah Corona

Michelle Natalia , Jurnalis-Senin, 27 Juli 2020 |10:46 WIB
Gaya Menaker Cek Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tengah Corona
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah (Foto: Michelle Natalia)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah pagi ini menyambangi dalam rangka pengecekan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Proyek ini merupakan hasil kerjasama Indonesia dan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Rombongan Ida dengan mobil Alphard putih berplat RI 30 dan jajarannya tiba di lokasi pukul 10.13 WIB.

Didampingi pejabat eselon I dan II Kemnaker, Ida memakai baju seragam putih dan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan penjagaan jarak.

Baca juga: Tetap Berlanjut, Proyek Kereta Cepat Diintegrasikan Jadi Bandung-Surabaya

Dalam kunjungannya kali ini, Ida meninjau progres proyek kereta cepat. Sebelumnya, progres proyek sempat tertunda karena permasalahan tenaga kerja asing yang belum bisa masuk ke Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan info resmi KCIC, hingga bulan minggu ketiga bulan Juli 2020, progres proyek KCIC sudah mencapai 53,30%, meningkat dari 44% pada Februari lalu. Pembebasan lahan untuk proyek ini sudah mencapai 100%, atau sebesar 8.451 bidang tanah (6.314.123 meter persegi).

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jalan Terus? Ini Kata Menteri PUPR

Hingga saat ini, KCIC telah mengerjakan hingga 13 tunnel atau terowongan cepat Jakarta-Bandung.

Nantinya, jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan memiliki panjang 142,3 KM dan dirancang agar dapat dilalui kereta dengan kecepatan hingga 350 KM/jam.

Ada empat stasiun pemberhentian, antara lain Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegalluar, Bandung. Dengan adanya kereta ini, perjalanan Jakarta-Bandung bisa ditempuh lebih cepat, hanya 46 menit.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement