JAKARTA - Traveloka mengumumkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan USD250 juta atau setara Rp3,61 triliun (Rp14.455 per USD) untuk membantu operasional bisnisnya di tengah Covid-19. Apalagi, perjalanan domestik mulai meningkat di Asia Tenggara.
Aplikasi perjalanan online terbesar di Asia Tenggara ini menyatakan putaran pertama dipimpin oleh lembaga keuangan global dan beberapa investor yang ada, seperti East Ventures. Startup berusia delapan tahun itu yang mengklaim lebih dari 60 juta unduhan, telah terpukul oleh wabah virus itu.
 Baca juga: Apakah PayLater akan Mengalahkan Sistem Pembayaran Lain?
Apalagi, ketika negara-negara Asia Tenggara menutup perbatasan dan memberlakukan penguncian ketat. Menekan industri pariwisata yang sebelumnya berkembang pesat.
Startup memotong pekerjaan, dengan salah satu afiliasinya, hotel agregator Indonesia Airy Rooms, ditutup. Tetapi ketika pembatasan perjalanan domestik mulai mereda di wilayah tersebut, terlihat adanya pemulihan.
 Baca juga: Milenial Lebih Melek Asuransi dan Lebih Siap Dengan Hari Tua?
Melihat pemulihan yang menggembirakan di pasar-pasar utama. Hal ini karena kebangkitan pemesanan perjalanan dan aktivitas oleh pembuat liburan lokal.
“Bisnis kami di Vietnam telah kembali ke level 100% sebelum Covid-19 dan Thailand telah melampaui 50% sebelum level Covid,” kata co-founder & CEO Traveloka Ferry Unardi dalam sebuah pernyataan mengutip Reuters, Jakarta, Rabu (29/7/2020).
Dia mencatat bahwa Indonesia dan Malaysia juga melihat peningkatan dari minggu ke minggu yang kuat.