Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Bulan yang Menentukan, Jokowi Singgung Uang Pemda Rp170 Triliun 'Nganggur' di Bank

Dita Angga R , Jurnalis-Selasa, 11 Agustus 2020 |13:08 WIB
      3 Bulan yang Menentukan, Jokowi Singgung Uang Pemda Rp170 Triliun 'Nganggur' di Bank
Jokowi (Foto: Okezone)
A
A
A

BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung masalah realisasi anggaran pemerintah daerah (pemda). Jokowi mengatakan bahwa realisasi anggaran merupakan upaya yang dilakukan untuk mendorong agar pertumbuhan ekonomi menjadi positif.

“Oleh sebab itu saya minta kepada para gubernur, bupati/walikota agar yang namanya belanja APBD ini disegerakan untuk direalisasikan,” kata Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

Baca Juga: Alasan Jokowi Gelontorkan Bantuan UMKM hingga Pekerja Gaji di Bawah Rp5 Juta 

Dia kembali menyinggung masih banyaknya dana pemda yang mengendap di Bank. Hal ini sempat disinggung Jokowi bulan lalu saat bertemu para gubernur di Istana Bogor.

“Secara nasional saya masih lihat anggaran-anggaran itu masih di bank. APBD masih Rp170 triliun di bank. Artinya penggunaannya memerlukan kecepatan terutama di kuartal ketiga ini,” ungkapnya.

Jokowi kembali menekankan pentingnya realisasi belanja APBD di kuartal ketiga ini. Pasalnya saat ini adalah waktu yang menentukan nasib pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

“Sekali lagi Juli, Agustus September ini sangat menentukan. Begitu kita belanjakan sesegera mungkin, kemungkinan kita bisa kembali lagi ke positif itu ada peluang,” ujarnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Jokowi: Harus Kita Syukuri, Coba Lihat Amerika 

Sebelumnya, pada saat rapat koordinasi virtual Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito karnavian membeberkan perkembangan realisasi belanja di 34 provinsi. Dia mengatakan rata-rata realisasi belanja nasional saat ini sebesar 47,36%. Sementara realisasi belanja rata-rata provinsi masih di kisaran 37,90%.

“Yang di atas rata-rata nasional hanya 5 provinsi yaitu DKI Jakarta 54,06%, Kalimantan Selatan 53,49%, Sumatera Barat 51,88%, Sulawesi Selatan 50,25% dan Gorontalo 48,81%,” katanya,

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement