JAKARTA - Ancaman resesi masih menyelimuti ekonomi Indonesia. Hal tersebut setelah pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,3% saja secara tahunan (year on year/yoy).
Jika pada kuartal III-2020 mendatang ekonomi kembali minus, maka Indonesia akan menyusul negara lain yang sudah lebih dahulu mengalami resesi. Banyak yang khawatir dengan bayang-bayang resesi ini, karena khawatir akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal.
Namun ternyata, bayang-bayang resesi ini tidak perlu terlalu ditakutkan. Meskipun memang harus selalu waspada dan berjaga-jaga agar ketika situasi buruk tersebut terjadi sudah siap untuk mengantisipasinya.
Baca Juga: Memulai Bisnis Jangan Kebanyakan Teori, Idenya Bisa Dicolong
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengatakan, sebenarnya resesi ekonomi tidak melulu selalu ancaman. Karena sebenarnya, ancaman resesi ini juga memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan.
Asalkan lanjut Mike, segala sesuatu yang dilakukan harus seimbang. Khususnya dari sisi pengaturan keuangan yang memang pada masa seperti ini sedang sulit.
"Karena yang namanya resesi itu juga ada opportunity. Jadi kita intinya kalau saya itu saranin balance. Antara kita bisa survive sama tetap bisa memanfaatkan opportunity yang terjadi. Karena adanya resesi," ujarnya saat dihubungi Okezone, Kamis (13/8/2020).
Menurut Mike, memang resesi ekonomi bisa menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Namun di sisi lain, ternyata ancaman resesi dan situasi pandemi seperti ini bisa menghasilkan para pelaku usaha baru.
"Kan resesi tidak hanya mengakibatkan orang kehilangan pekerjaan, bisnisnya tutup.