Baca Juga: 75 Tahun Indonesia Merdeka, 10 Masalah Ekonomi Ini Perlu Diatasi
Dia menyatakan, ketika pandemi, frekuensi literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat justru makin meningkat.
“Pandemi ini seperti membuka mata kita. Kita harus melirik cara-cara lain. Sebelumnya sosialisasi dan edukasi dilakukan face to face. Nah ini rasanya enggak akan pernah cukup, baik sumber daya manusia maupun biayanya. Akan kecapekan sendiri. Pandemi ini memberikan pembelajaran ada metode yang lebih cocok," ujarnya.
(Feby Novalius)