JAKARTA - Harga emas naik ke level tertinggi dalam dua minggu pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal ini terjadi karena pelemahan dolar yang merespons kebijakan baru Federal Reserve AS terkait suku bunga akan tetap rendah dalam beberapa waktu.
Harga emas di Spot pun naik 0,4% menjadi USD1.971.68 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 19 Agustus pada level USD1.976. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD1.982,50.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Lagi Jadi Rp1.030.000/Gram
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, bank sentral akan mengadopsi target inflasi dengan rata-rata lebih tinggi, yang berarti suku bunga cenderung tetap lebih rendah dan lama.
Rendahnya suku bunga menurunkan biaya bagi yang memegang emas batangan dan membebani dolar. Emas pun lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Dengan demikian indeks dolar turun 0,2% dan berada di jalur penurunan bulanan keempat berturut-turut.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak karena Kebijakan The Fed Bikin Dolar AS Melemah
Sementara itu, Perak melonjak 1,7% menjadi USD27,94 per ounce, platinum naik 0,4% menjadi USD935,06. Paladium naik 0,6% menjadi USD2.217,77. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa (1/9/2020).
Naiknya emas juga dipengaruhi dealer di India menawarkan diskon emas tertinggi dalam lima bulan pekan lalu karena penurunan harga domestik gagal menghidupkan kembali permintaan.