Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks Manufaktur Meningkat, Sri Mulyani: Kita Lebih Baik dari Thailand dan Malaysia

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 02 September 2020 |12:00 WIB
Indeks Manufaktur Meningkat, Sri Mulyani: Kita Lebih Baik dari Thailand dan Malaysia
Sri Mulyani (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Manufaktur (Purchasing Managers’ Index-PMI) meningkat dari 39,1 pada Juni menjadi 46,9 pada Juli dan menyentuh 50,8 pada Agustus 2020 membuktikan geliat ekonomi sudah mulai tumbuh.

Melihat hal ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan PMI Indonesia lebih baik dibandingkan negara lainnya. Adapun, Indonesia lebih baik dibandingkan negara Thailand dan Malaysia.

Baca juga: Kabar Gembira, PMI Manufaktur Indonesia Tembus Level Ekspansif

"Ekspansif manufaktur kita. Tapi negara lain alami kontraksi dalam yakni 20-30, secara bertahap kembali. Meski negara sekitar Filipina, Thailand dan Malaysia masih sedikit di bawah 50, jadi belum tembus 50 yang merupakan benchmark untuk kondisi kegiatan manufaktur ekspansif," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Menkeu melanjutkan dari sisi reformasi APBN akan difokuskan baik pada sisi belanja-belanja pusat dan daerah. Dari sisi penerimaan negara, yaitu dari sisi pajak dan perpajakan serta PNBP.

Baca juga: Catatan Industri Selama Pandemi Covid-19

"Pemerintah akan melanjutkan kebijakan fiskal konsolidatif namun tetap ekspansif pada proses pemulihan ekonomi 2021," katanya.

Sebagai informasi, Berdasarkan laporan yang dirilis oleh IHS Markit, PMI Manufaktur Indonesia pada Agustus tahun ini menunjukkan peningkatan yang solid, baik dalam produksi maupun pesanan baru, sehingga membawa kontribusi positif dalam kondisi bisnis sejak bulan Februari. Ekspansi pada output dan permintaan baru tersebut mengalami kisaran yang tercepat selama enam tahun.

Adapun, perusahaan manufaktur di Indonesia pada umumnya menyatakan bahwa output dan pertumbuhan penjualan yang kuat berasal dari pembukaan kembali ekonomi secara bertahap. Ini ditunjukkan oleh peningkatan permintaan klien, terutama didorong oleh pasar domestik.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement