Seperti diketahui, Mata uang dolar Amerika Serikat diperdagangkan pada level tertingginya dalam 2 bulan pada perdagangan Kamis (24/9/2020) waktu setempat. Hal ini dikarenakan investor mencari aman di tengah kekhawatiran atas pemulihan ekonomi imbas kasus virus Corona melonjak di Eropa dan data AS menunjukan meningkatnya klaim pengangguran.
Baca juga: Dolar Makin Perkasa Imbas Kekhawatiran Investor Akan Virus Corona
Melansir CNBC, Jakarta, Jumat (25/9/2020), Indeks dolar dibandingkan sekeranjang mata uang utama berakhir naik 0,08% pada 94,46 setelah sebelumnya naik menjadi 94,59. Besaran tersebut merupakan level tertinggi sejak 24 Juli.
'Nafsu makan' untuk aset berisiko sudah memburuk pada hari Rabu setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS melambat pada bulan September. Selain itu pembatasan baru untuk membendung lonjakan infeksi virus korona di Eropa memperburuk keadaan karena menghantam industri jasa.
(Fakhri Rezy)