JAKARTA - Pemerintah akan segera memperbaiki sistem logistik di Indonesia. Pasalnya, selama ini pesoalan logistik di Tanah Air masih belum dikembangkan secara baik. Bahkan, turut meribetkan para pelaku usaha yang hendak mengurus dokumen ekspor- impor.
Terkait adanya hal tersebut Okezone sudah merangkum beberapa fakta perbaikan sistem logistik nasional, Jakarta, Sabtu (26/9/2020).
1. Sistem Logistik Indonesia seperti Benang Ruwet
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan sistem logistik Indonesia seperti benang ruwet.
"Kita semua tahu, gambaran sistem logistik kita saat ini seperti benang ruwet. Meski dulu sudah merintis dengan adanya national single window yang menghubungkan beberapa dari kementerian dan lembaga , kalau enggak salah dulu mulai 16, namun belum sampai buat satu sistem ekosistem yang bisa mempermudah di dalam transaksinya dengan para pelaku usaha," ujar Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Kamis (24/9/2020).
2. Pemerintah Bentuk National Logistic Ecosystem (NLE)
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai program NLE ini nantinya akan meningkatkan kinerja ekspor dan impor di Tanah Air. Karena lalu lintas barang akan lebih cepat.
"Penerapan NLE ini akan mempercepat proses ekspor impor sehingga menyelaraskan arus lalu lintas barang dengan arus dokumen internasional. Ini kita sambut dengan sangat baik karena akan meningkatkan produktivitas dan juga nilai ekspor maupun impor. Kami mengapresiasi sekali terhadap semua entitas logistik," kata Agus dalam konferensi pers bersama kementerian/lembaga "Ekosistem Logistik Nasional" secara virtual, Kamis (24/9/2020).
3. NLE Percepat Barang
Agus menyampaikan, proses ini akan memperlancar barang mulai dari kedatangan sarana pengangkut, ke pelabuhan, sampai ke gudang. Dengan peran entitas logistik ini memang masih sangat dibutuhkan agar ekosistem logistik di Indonesia bisa berdampak maksimal.
Follow Berita Okezone di Google News