Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cuaca Ekstrem Timbulkan Risiko Mutu Pertanian, Apa Langkah Mentan?

Taufik Fajar , Jurnalis-Jum'at, 02 Oktober 2020 |15:18 WIB
Cuaca Ekstrem Timbulkan Risiko Mutu Pertanian, Apa Langkah Mentan?
Cuaca Ekstrem Pengaruhi Kondisi Pertanian. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menyikapi perubahan iklim yang sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian. Adanya peningkatan suhu udara, perubahan pola dan curah hujan, hingga iklim ekstrim menimbulkan resiko cukup besar terhadap produktivitas dan mutu hasil sektor pertanian, termasuk sub sektor perkebunan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mendorong, untuk lebih giat dan sigap dalam penerapan teknologi pada sektor pertanian.

Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD DKI Minta Warga Lakukan Sederet Persiapan

“Adaptasi, antisipasi dan mitigasi musim 2020, sehingga ketersediaan komoditas dan produktifitas tetap aman dan terjaga,” tutur Syahrul, dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020).

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkebunan telah membuat kebijakan untuk mendorong penerapan sistem pertanian konservasi, sebagai upaya menghadapi perubahan iklim.

Baca Juga: Gubernur Anies Siapkan Pengungsian Banjir dengan Protokol Kesehatan

"Penerapan sistem pertanian konservasi ini dilaksanakan pada wilayah perkebunan termasuk lahan kritis, lahan gambut, kawasan hulu pada Daerah Aliran Sungai dan pengembangan perkebunan di kawasan penyangga sesuai kaidah konservasi lahan dan air," papar Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Kresno Suharto.

Selain itu, lanjut Kresno, dalam menghadapi perubahan iklim pihaknya melakukan beberapa kegiatan seperti penerapan paket teknologi ramah lingkungan, peningkatan pemanfaatan pupuk organik, pestisida nabati, agens pengendali hayati serta teknologi pemanfaatan limbah usaha perkebunan yang ramah lingkungan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement