JAKARTA - Lebih dari 19.800 karyawan Amazon yang bekerja di garis depan di AS terkonfirmasi positif virus corona tahun ini, demikian diumumkan perusahaan itu hari Kamis 1 Oktober 2020. Jumlah tersebut merupakan 1,44% dari seluruh karyawan Amazon.
Respons perusahaan ritel online terbesar di dunia itu terhadap pandemi virus corona telah dikritik oleh sebagian stafnya, para pejabat dan serikat pekerja, yang menyatakan Amazon membuat para karyawannya berisiko tertular sewaktu tetap membuka gudang-gudangnya semasa pandemi.
Namun, Amazon menyatakan tingkat infeksi karyawannya 42 persen lebih rendah daripada perkiraan, mengingat penyebaran virus di tengah masyarakat umum.
Baca Juga: Donald Trump Positif Corona, Harga Emas Naik
Perusahaan ini tetap membuka fasilitasnya karena permintaan yang meroket dari konsumen yang tinggal di rumah semasa PSBB akibat pandemi. Amazon menambahkan pemeriksaan suhu tubuh, perangkat lunak untuk menjaga jarak dan prosedur keselamatan lain bagi para pekerjanya.
Menurut Amazon, dari 1,372 juta karyawan garis depan Amazon dan Whole Food Market, 19.816 terkonfirmasi positif terjangkit virus corona atau diduga mengidap COVID-19 antara 1 Maret dan 19 September. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
Akan tetapi, apabila tingkat infeksi di Amazon sama dengan tingkat penularan pada masyarakat umum, 33.952 karyawannya akan tertular virus tersebut, jika Memperhitungkan faktor usia dan geografi karyawan, sebut Amazon.