Nah, untuk tahap ketiga angkanya bertambah menjadi lebih dari 9,1 ton, naik dibanding sebelumnya sebanyak 6,1 ton lebih. Bahkan varian komoditasnya juga semakin beragam. Selain ikan, juga produk pertanian dari Pulau Sulawesi yang ternyata sangat diminati warga Jepang. Yakni komoditas palm sugar (gula merah) dan bawang merah sebanyak 1,2 ton yang tercatat dalam isi muatan pesawat.
Untuk hasil perikanan, pada ekspor kali ini ada ikan Tuna dari pesisir Tahuna yang mulai ikut partisipasi dalam flight dengan berat kotor 480 kg.
”Saya dapat kabar produk ikan tuna dari Sangihe sudah ikut masuk dalam penerbangan ketiga. Nah ini menggembirakan sekali. Artinya makin terbuka peluang menambah volume ekspor produk perikanan kita,” ujar Gubernur Olly Dondokambey yang menyandang status cuti sebagai peserta Pilkada 2020.
Selain komoditas dari Sulawesi Utara, ada juga barang-barang dari Ambon seberat 3 ton, dan barang-barang dari Makassar, Sulawsai Selatan seberat 800 kg.”Tak hanya produk dari Sulut bahkan daerah lain di Indonesia Timur juga kita fasilitasi. Artinya kita benar-benar sudah bisa buktikan Sulut menjadi hub di Indonesia Timur," jelas Olly Dondokambey.
(Dani Jumadil Akhir)