JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD2,44 miliar atau Rp36,02 triliun (mengacu kurs Rp14.700 per USD) pada September.
Adapun, nilai ini diperoleh dari posisi ekspor USD14,01 miliar atau setara Rp206 triliun yang lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai USD11,57 miliar atau setara Rp170 triliun selama September 2020.
Ada sejumlah fakta menarik dari surplusnya neraca perdagangan RI pada September. Berikut beberapa fakta menarik tentang surplusnya neraca dagang RI di September yang dirangkum Okezone, Minggu (18/10/2020).
Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia Surplus USD2,3 Miliar di Agustus 2020
1. 5 Kali berturut-turut Surplus
Surplusnya neraca perdagangan pada September ini menjadi yang kelima kali secara berturut-turut. Karena neraca perdagangan Indonesia tercatat sudah mulai surplus sejak Mei 2020 lalu.
Bahkan, neraca perdagangan Indonesia pada September jauh lebih baik. Diketahui neraca perdagangan RI pada Mei mengalami surplus USD2,09 miliar, Juni surplus USD1,27 miliar, Juli surplus USD3,26 miliar , dan Agustus surplus USD2,33 miliar.
2. Surplus Terhadap AS tapi Defisit dari China
Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus. Terutama dengan Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina. Namun demikian, masih defisit dengan China, Ukraina, dan Brasil.
Neraca perdagangan dengan AS masih mengalami surplus USD1,08 miliar. Karena ekpsor kita ke USD1,6 miliar dan impor USD607 juta. Dengan India kita juga surplus USD562,5 lalu dengan Filipina kita surplus USD491,2 juta.
Tapi jika dibandingkan dengan Tiongkok Indonesia masih defisit USD 879,2 juta. Dengan Ukraina defisit USD140,1 juta dan Brasil USD 119,3 juta.