JAKARTA - PT Len Industri (Persero) mencatat progres pengerjaan sistem persinyalan dan telekomunikasi di jalur kereta api Mandalle-Palanro dan Mandai-Mandalle lintas Makassar-Parepare sepanjang 102,4 102,4 kilometer (Km) mencapai 58,9% hingga 11 Oktober 2020.
"Progres pengerjaannya hingga per 11 Oktober 2020 adalah 58,9%%. Diperkirakan penyelesaian proyeknya akan sedikit mundur karena imbas dari pandemi covid-19," ujar Direktur Operasi I Len Industri, Linus Andor M. Sijabat, dalam siaran pers, Jakarta, Senin (19/10/2020).
Baca Juga:Â Bangladesh Ajak Len Industri Garap Persinyalan Kereta
Dalam proses pengerjaan, perseroan tengah menggarap sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, dan power system (catu daya), dari pekerjaan instalasi, testing dan pengawasan, hingga pekerjaan sipil. Len Industri telah menyuplai perangkat sistem persinyalan berupa vital dan non-vital interlocking system, perangkat outdoor persinyalan, catu daya, radio, CCTV, hingga Centralized Traffic Supervisory (CTS).
Jalur kereta api sepanjang 102,4 kilometer (km) itu akan memanfaatkan sistem persinyalan SiLSafe4000, sistem vital interlocking system berbasis Computer Based Interlocking (CBI) generasi baru yang dibuat oleh Len Industri. SiLSafe4000 juga sudah tersertifikasi level keamanannya Safety Integrity Level (SIL-4).
“Tantangannya sekarang cuaca di area proyek memasuki musim hujan. Oleh karenanya, kontraktor sekarang sedang bekerja extra untuk menyelesaikan bangunan atap gedung equipment room dan gedung ruang radio peralatan-peralatan kita. Kemudian, pembangunan 20 ruangan baru gedung peralatan persinyalan diharapkan mulai bisa digunakan mulai 31 Oktober mendatang,” kata dia.
Pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta api Mandalle-Palanro dan Mandai-Mandalle lintas Makassar-Parepare sepanjang 102,4 kilometer (Km). Lintasan itu terbagi atas Jalur Mandalle-Palanro sepanjang 42,8 km dan jalur Mandai-Mandalle sepanjang 59,6 km.
Baca Juga:Â LEN Rambah Bisnis PLTS hingga Charging Station
Linus mengatakan, jalur kereta api Mandalle-Palanro dan Mandai-Mandalle merupakan bagian dari lintas Makassar-Parepare dengan panjang lintasan kurang lebih 145 km dan menghubungkan Kota Makassar menuju Kota Parepare. Di mana lintas Makassar-Parepare merupakan tahap pertama pembangunan jaringan jalur kereta api pertama di Pulau Sulawesi, yaitu Trans-Sulawesi.
Di mana, tujuan pembangunan Trans-Sulawesi adalah untuk menghubungkan perkotaan atau wilayah yang memiliki potensi angkutan penumpang, barang, atau komoditas berskala besar dan berkecepatan tinggi, namun konsumsi energi tetap rendah.
Trans Sulawesi juga mendukung perkembangan perkotaan terpadu melalui integrasi perkotaan di wilayah pesisir, baik industri maupun pariwisata, serta agropolitan baik kehutanan, pertanian maupun perkebunan.