Menurut dia, kejadian kekerasan yang ada di Prancis tak sinkron bila membalas dengan menghambat perdagangan kedua negara. Sebab, aksi terorisne dilalukan seorang
"Kedua, ini bicara soal antara perdagangan, kebutuhan makan dan minum dan yang ada di ritel modern dengan kejadian yang ada di Prancis. Itu sebenarnya kejadian yang tidak ada hubungannya," ujarnya.
Dia berharap pemerintah ke depannya memberikan komunikasi yang aktif kepada pemerintah Prancis supaya tidak mengulang atau menarik perkataan yang menyinggung kita sebagai masyarakat. Ini kaitan masalah itu, bukan barang.
"Kalau ada kesalahan makanan dan minuman layak kita pisahkan. Jadi ini yang dimaksud dengan kita arif dan bijaksana dalam melihat situasi dan posisi duduk perkaranya," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)