Lobster yang dibudidaya pun beragam. Dari mulai jenis konsumsi seperti Red Claw hingga jenis Clarkii berwarna merah putih biru dan jingga menghiasi akuarium di rumahnya sehingga membuatnya semakin tampak cantik.
Handy menceritakan, dalam sekali reproduksi, lobsternya mampu menghasilkan puluhan butir telur. Sedangkan cara untuk melakukan budidayanya pun sangat mudah karena yang dirinya budidayakan adalah lobster air tawar.
"Hanya dengan terpal berukuran 3x2 meter sebagai wadah, pipa air dan pintu plastik bekas sebagai tempat lobster. Makannya pun bisa di mix seperti pelet udang hingga sayuran toge," ucapnya.
Hasil dari penjualan lobster yang didapatkan juga cukup lumayan. Dalam sebulan, dirinya bisa menghasilkan uang ratusan ribu hingga Rp2 juta
Dirinya biasa menjual lobsternya secara online ke berbagai daerah di Sumatera. Meskipun, secara pribadi dirinya belum berani untuk memasarkan lobster hasil budidayanya secara luas.
"Lobster hias dijual per sepasang Rp150.000. Sedangkan lobster konsumsi per 8 ekor dijual dengan harga yang sama yakni Rp150.000," ucapnya.
(kmj)