JAKARTA - Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 asal Sinovac untuk Indonesia terjamin aman. Selain memenuhi kaidah medis yang ditetapkan World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sinovac juga merupakan vaksin temuan pada 1970-an lalu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, metode temuan vaksin Sinovac sudah dijalankan jauh sebelum virus Corona ditemukan di dunia, di mana metode tersebut sudah digunakan di tahun 1970-an.
Baca Juga: Erick Thohir Siapkan 160 Juta Vaksin Covid-19 Berbayar untuk 75 Juta Orang
"Kalau ditanya mengenai Covid-19 jenis penyakit baru? Setuju, tetapi metode temuan vaksin (Sinovac) yang sedang dijalankan itu, dan sekarang juga pemerintah ambil savety-nya, di mana ini temuan dari tahun 70-an, bukan sesuatu temuan yang baru. Ini sudah berjalan dari 70-an," ujar Erick dalam Konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Karena itu, vaksin Covid-19 yang dipilih pemerintah adalah vaksin yang sesuai dengan list WHO. Di mana, kandidat vaksin Covid-19 Indonesia juga sudah menjalani uji klinis tahap I, II, dan III. Untuk sinovac uji klinis III di Indonesia melalui tangan PT Bio Farma (Persero).
Meski aman, pemerintah juga tetap berhati-hati. Erick bilang, seluruh proses yang dilakukan akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Kita juga sangat berhati-hati, ini memastikan prosesnya ini berjalan dengan baik. Karena itu, satu untuk policy, apakah vaksin bantuan pemerintah atau mandiri, satu pintu yaitu di kementerian kesehatan sesuai dengan Inpres (Instruksi Presiden) bahwa yang menentukan jenis vaksin, jumlah dan lain-lain itu ada di Kemenkes," kata dia.