JAKARTA - Wabah corona tetap memberikan dampak terhadap sistem pangan dunia. Rantai yang paling terdampak adalah perdagangan pangan karena penutupan wilayah dan terganggunya pergerakan komoditas pangan di dunia.
Ekonom Senior CORE Indonesia Dwi Andreas mengatakan ketahanan pangan Indonesia tahun 2020 kemungkinan akan sedikit turun. Hal tersebut dikarenakan akses masyarakat terhadap pangan akibat daya beli yang menurun dan ini juga dipengaruhi oleh resesi yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Hati-Hati, Harga Sayuran Naik saat Musim Hujan
"Harga pangan seperti cabai, beras, bawang merah, daging ayam, telur ayam saya pastikan akan terus alami peningkatan sampai awal tahun depan. Namun pemerintah tidak perlu khawatir akan terjadi sesuatu," katanya di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Adapun untuk komoditas bawang putih harus terus diwaspadai. Menurut dia, pemerintah harus betul betul mencermati komoditas bawang putih sebab komoditas ini merupakan 100% produk impor. "Harusnya pemerintah lakukan intervensi untuk bawang putih," ungkap dia.
Dari 8 komoditas pertanian yang impornya rata-rata lebih dari 300.000 ton per tahun yaitu beras, jagung, gandum, kedelai, gula tebu, ubi kayu, bawang putih dan kacang tanah, mengalami lonjakan impor selama 10 tahun terakhir.
Pada 2009 impor kedelapan komoditas tersebut 8,8 juta ton dan melonjak menjadi 27,6 juta ton di 2018 dan sedikit turun menjadi 25,3 juta ton di 2019. Dengan demikian, bila terjadi goncangan perdagangan global maka akan langsung berpengaruh terhadap harga komoditas tersebut di Indonesia.