JAKARTA - Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta pada kuartal III-2020 sudah mulai bergerak naik. Setelah pada kuartal II-2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam karena adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona.
Sebagai gambaran, Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta secara tahunan (year on year/yoy) terkontraksi atau -3,82% pada triwulan III-2020. Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta lebih baik dibandingkan kuartal II-2020 yang mencapai -8,23%
Baca juga: Hilal Pemulihan Ekonomi Indonesia Terlihat, Bisa Keluar dari Resesi?
Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Kementerian Keuangan Masyita Crystallin mengatakan, berbagai sektor pendorong ekonomi Jakarta mengalami perbaikan. Hal ini didorong oleh meningkatnya belanja pemerintah dan juga stabilnya konsumsi masyarakat.
"DKI juga termasuk salah satu yang mengalami rebound yang cukup baik. Kalau kita melihat baik dalam YoY number maupun QtQ, perbaikan ini dilihat dari berbagai hal, konsumsi pemerintah terutama, konsumsi masyarakat relatif stabil artinya tidak semakin menurun," ujarnya dalam acara Webinar Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Terungkap! Ini Hitung-hitungan Menkeu Alasan Libur Akhir Tahun Dipangkas
Masyita menambahkan, secara sektoral pendorong ekonomi DKI Jakarta juga sudah mulai mengalami perbaikan. Khususnya tiga sektor yang berkontribusi besar pada perekonomian di Ibu Kota.
"Berikutnya kita lihat DKI secara sektoral ini beberapa sektor di DKI pertumbuhan kuartal III dibandingkan kuartal II. Rata-rata kontraksinya sudah lebih berkurang di kuartal III. Artinya pembalikan arah ekonomi di DKI in line dengan pembalikan ekonomi nasional terjadi hampir di seluruh sektor utama," jelasnya.
Menurut Masyita, jika dilihat secara rinci tiga sektor yang memiliki kontribusi besar pada perekonomian Jakarta adalah perdagangan, industri pengolahan dan juga konstruksi. Ketiganya berkontribusi hampir 60% bagi perekonomian Ibu Kota.