JAKARTA - Dengan total luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2 dan total garis pantai sepanjang 81.000 km, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan laut terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki area terumbu karang sangat luas yang merupakan habitat utama lobster, salah satu komoditas laut Indonesia yang memiliki peranan penting baik dari segi ekologi maupun ekonomi.
Pakar crustacea Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rianta Pratiwi menjelaskan bahwa lobster tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia dan hidup di perairan dangkal hingga kedalaman 100 < 200 meter di bawah permukaan laut dengan kisaran suhu 20-30°C.
Baca Juga: Carut Marut Ekspor Benih Lobster, dari Penyelundupan hingga Pecah Kongsi
“Mereka biasanya menyenangi daerah terumbu karang, bersembunyi di dalam lubang atau dibalik batu-batu karang yang airnya dangkal di daerah tropis ataupun semi tropis. Meskipun memiliki morfologi yang sama, tetapi habitatnya berbeda-beda tergantung jenisnya,” kata Rianta dalam diskusi virtual, Senin (30/11/2020).
Lobster memiliki nilai ekonomi dan konsumsi yang tinggi sehingga dagingnya yang gurih, halus, lezat dan kaya akan protein. Dia menyebut lobster bukan hanya komersial di Indonesia namun juga hampir di seluruh dunia.
“Lobster merupakan jenis yang komersial di sepanjang pantai utara dan selatan Amerika, Afrika Mediteranean, India, Australia, Selandia Baru, dan perairan Indo-Pasifik, termasuk perairan Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini Indonesia mempunyai tujuh jenis lobster, yaitu lobster pasir, lobster batik, lobster batu , lobster Pakistan, lobster Mutiara, lobster Bambu dan lobster batik.
“Lobster mutiara dan lobster pasir menjadi lobster yang paling potensial untuk dikembangkan melalui sistem budidaya perikanan yang ada di Indonesia,” ujarnya.