JAKARTA – Nama Anthony Salim tak asing dikalangan investor saham. Dia adalah CEO Salim Group, sebuah perusahaan yang dijalankan keluarga dengan investasi di bidang makanan, perbankan, dan telekomunikasi.
Diliris dari Forbes Jumat (4/12/2020), kekayaan bersih yang Anthony pada tahun 2019 mencapai USD5,5 miliar atau setara Rp77,72 triliun (mengacu kurs Rp14.131 per USD). Salim Group juga memiliki sekitar 41% saham perusahaan investasi di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset USD 20,9 miliar di enam negara.
Baca Juga: Masa Kecil Jeff Bezos, dari Ditinggal Ayah Kandung hingga Punya Kakek yang Inspiratif
Saudara laki-laki Anthony Salim, Andree Halim merupakan Wakil Presiden dari QAF, perusahaan pembuat roti di Singapura. Sementara, saudara perempuannya, Mira merupakan pendiri dari distributor produk Indofood di China. Selama krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998, Salim Group kehilangan Bank Central Asia (BCA) yang dijual ke keluarga Hartono, orang terkaya di Indonesia.
Anthoni Salim juga merupakan CE0 dari Indofood, produsen Indomie yang menjadi pemimpin pasar mi instan di dunia. Nilai penjualan perusahaan tersebut mencapai USD5,1 miliar.
Baca juga: Kepercayaan Meningkat, CEO Dunia Prediksi Ekonomi Meroket di 2021
Bapak tiga anak itu juga memutuskan untuk melebarkan sayapnya dengan merintis usaha waralaba bernama PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) sejak tahun 1998. Terhitung, kini terdapat 28 kantor cabang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan gerainya pun sudah ada sebanyak 16.336 yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Kini, industri retailnya seperti Indofood sepertinya tak gentar meski ada krisis akibat pandemi Covid-19. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), yang mana membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi pada akhir September 2020 sebesar 2% menjadi Rp58,78 triliun. Besaran tersebut dibandingkan Rp57,85 triliun tahun lalu. Adapun laba usaha naik 21% menjadi Rp8,63 triliun dari Rp7,15 triliun. Bahkan, marjin laba usaha meningkat menjadi 14,7% dari 12,4%.