Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cukai Rokok Naik 12,5%, Saham GGRM hingga HMSP Anjlok Hampir 7%

Aditya Pratama , Jurnalis-Kamis, 10 Desember 2020 |16:17 WIB
Cukai Rokok Naik 12,5%, Saham GGRM hingga HMSP Anjlok Hampir 7%
Kenaikan Cukai Rokok Bikin Saham Emiten Rokok Anjlok. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Tarif cukai rokok pada tahun 2021 mengalami kenaikan. Kementerian Keuangan memutuskan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 12,5%.

Adanya keputusan kenaikan tarif cukai rokok turut mempengaruhi pergerakan harga saham emiten rokok pada penutupan perdagangan hari ini. Mayoritas harga saham emiten rokok kompak anjlok pada penutupan perdagangan hari ini, mulai dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) dan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA).

Baca Juga: Tarif Cukai Naik 12,5%, Waspadai Maraknya Peredaran Rokok Ilegal!

Di antara saham emiten rokok lainnya, hanya saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) yang menunjukkan adanya pergerakan dua arah sepanjang hari ini dengan ditutup 0 atau tidak naik dan tidak turun.

Saham Gudang Garam turun Rp3.325 atau 6,99% ke Rp44.275. Frekuensi perdagangan saham GGRM mencapai 13.439 kali dengan 9,51 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp450,49 miliar. Price Earning Ratio (PER) 11,31 dan Market Cap Rp85,19 triliun.

Baca Juga: Cukai Rokok Naik 12,5%, Pengusaha: Terlalu

Kemudian, saham H M Sampoerna turun Rp125 atau 6,96% ke Rp1.670. Frekuensi perdagangan saham HMSP mencapai 51.086 kali dengan 606,45 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp1,07 triliun. Price Earning Ratio (PER) 21,08 dan Market Cap Rp194,25 triliun.

Saham Indonesian Tobacco turun Rp65 atau 6,88% ke Rp880. Frekuensi perdagangan saham ITIC mencapai 5.777 kali dengan 29,10 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp26,82 miliar. Price Earning Ratio (PER) 45,80 dan Market Cap Rp827,83 miliar.

Lalu, saham Bentoel Internasional Investama turun Rp4 atau 1,07% ke Rp370. Frekuensi perdagangan saham RMBA mencapai 304 kali dengan 1,28 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp491,09 juta. Price Earning Ratio (PER) -17,91 dan Market Cap Rp13,47 triliun.

Lalu, saham Wismilak Inti Makmur tidak ada pergerakan, Rp0 atau 0,00% di Rp595. Frekuensi perdagangan saham WIIM mencapai 19.755 kali dengan 300,87 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp185,46 miliar. Price Earning Ratio (PER) 8,62 dan Market Cap Rp1,25 triliun.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement